Pada postingan saya kali ini, akan menjelaskan Etika dan Profesionalisme dalam bidang Teknologi Sistem Informasi, dimana akan dijelaskan apa "Etika" itu? Baik menurut para pakar maupun pengertian secara umum, penerapan "Etika" dalam Teknologi Sistem Informasi, tujuan "Etika" dalam Teknologi Sistem Informasi, dan "Etika" apa yang harus diperhatikan bagi pembuat, pengembang dan pengguna Teknologi Sistem Informasi.
Apa "Etika" itu?
Menurut para ahli dijelaskan [1] :
- Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
- Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
- Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.
- Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi.
- Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
etika /eti·ka/ /étika/ n ilmu tt apa yg baik dan apa yg buruk dan tt hak dan kewajiban moral (akhlak)Menurut Wikipedia Indonesia dijelaskan [3] :
Etika (Yunani Kuno : "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).Maka, dapat saya simpulkan kalau Etika adalah ilmu yang mempelajari baik/buruk, benar/salah dari perilaku manusia yang didasari oleh perbuatan manusia itu sendiri yang dapat dinilai oleh akal pikiran manusia lainnya.
Bagaimana penerapan "Etika" dalam Teknologi Sistem Informasi?
Penerapan etika dalam TSI tercermin dalam prilaku pembuat, pengembang maupun pengguna TSI yang mengedepankan nilai kejujuran dan kesantunan dalam membuat, mengembangkan maupun menggunakan teknologi informasi. Pembuat yang menerapkan etika nya dengan baik akan membuat produk-produk teknologi nya dengan jujur dan tidak akan merugikan para penggunanya, dan bagi pengembang tentu tidak akan menyulitkan pembuat maupun pengguna dalam menjalankan hak dan kewajibannya sebagai pengembang TSI, di sisi lain pengguna pun harus menggunakan teknologi tersebut dengan bijak dan beretika dengan menggunakan produk teknologi informasi sebaik mungkin dan tidak merusak maupun menghujat produk-produk yang sudah dibuat oleh pembuat dan pengembang TSI.
Apa tujuan "Etika" dalam Teknologi Sistem Informasi?
Tujuan etika dalam TSI adalah sebagai landasan setiap insan manusia ataupun korporasi dalam pembuatan, pengembangan maupun penggunaan teknologi yang terus berkembang agar tidak sampai merugikan pihak-pihak lainnya tentu dibutuhkan etika yang baik dan prilaku yang benar bukan etika yang buruk dan prilaku yang salah. Karena, menurut pandangan saya kini etika dalam TSI mulai merosot sebab penjiplakan dimana-mana, jika mencantumkan referensinya tentu tidak masalah, bahkan produk-produk Teknologi Komunikasi semacam handphone/smartphone kini banyak menjiplak tanpa perijinan dari perusahaan pembuat barang tersebut, tentu hal ini tidak akan terjadi apabila kita menggunakan etika kita dalam pengembangan TSI agar terus berinovasi, bukan saling menjatuhkan satu dengan lainnya.
Etika apa yang harus diperhatikan oleh Pembuat, Pengembang dan Pengguna Teknologi Sistem Informasi?
Bagi Pembuat :
Etika yang harus diperhatikan oleh pembuat adalah dengan tidak menjiplak karya orang/perusahaan lain, dan menangkap perkembangan teknologi dengan inovasi bukan dengan pandangan yang buruk yang dapat membuat pembuat/pengembang teknologi lainnya terusik dan terancam. Contoh kasus seperti dua perusahaan smartphone terbesar, Apple dan Samsung yang berseteru karena Apple merasa design smartphone miliknya dijiplak oleh Samsung, harusnya hal ini tidak terjadi apabila baik salah satu maupun kedua belah pihak menggunakan etika dan profesionalisme dalam TSI dengan baik.
Bagi Pengembang :
Etika yang harus diperhatikan oleh pengembang adalah dengan tidak mengembangkan teknologi dengan cara yang tidak dibenarkan dalam hukum, adat maupun agama. Karena biasanya pembuat maupun pengguna tidak berfikir muluk dan inginnya pengembang melakukan pekerjaannya sesuai dengan permintaan mereka sehingga memberi kesempatan bagi pengembang untuk melakukan kecurangan yang akibatnya merugikan pihak-pihak lainnya. Tentu hal ini tidak akan terjadi apabila pengembang melakukannya dengan etika yang baik dan benar.
Bagi Pengguna :
Etika yang harus diperhatikan oleh pengguna adalah dengan tidak menggunakan produk-produk yang dihasilkan pembuat maupun pengembang secara illegal. Dan apabila mengutip maupun menggunakan produk mereka sebagai hasil karya kita tidak lupa mencantumkan referensi darimana ide tersebut muncul dan dibuat/dikembangkan sehingga kejadian yang seperti perseteruan antara Apple dan Samsung tidak terjadi lagi.
Maka, kesimpulan yang dapat kita ambil dari postingan kali ini adalah :
Gunakanlah etika kita dibidang apapun itu, dimanapun berada, apapun yang dilakukan agar senantiasa tidak merugikan orang lain yang berakibat buruk pula untuk diri kita sendiri.
Referensi :
[1]
- Antonius Atosokhi Gea. 2005. Character Building IV: Relasi dengan Dunia. Jakarta: Elex Media Komputindo.
- Sutarno, Alfonsus. 2008. Etiket Kiat Serasi Berelasi. Yogyakarta: Kanisius.
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Etika