BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Sejak
jaman dahulu manusia sudah penuh dengan rasa ingin tahu. Berbagai cara mereka lakukan
untuk mencari tahu objek-objek yang baru dikenali oleh manusia. Pada
pengamatannya, tentu dibutuhkan suatu perangkat yang mendukung mereka untuk
mengamati dan meneliti objek tersebut. Maka dari itu, manusia membuat suatu
cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali
objek yang diamati dan diteliti yang disebut Computer Vision.
BAB
II
ISI
2.1 DEFINISI
Computer Vision adalah ilmu dan
teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari
gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu
disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem
buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak
bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data
multi-dimensi dari scanner medis. Sedangkan sebagai disiplin teknologi,
computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan
sistem computer vision.
Computer Vision didefinisikan
sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana komputer
dapat mengenali obyek yang diamati. Cabang ilmu ini bersama Artificial
Intelligence akan mampu menghasilkanVisual Intelligence System. Perbedaannya
adalah Computer Vision lebih mempelajari bagaimana
komputer dapat mengenali obyek yang diamati. Namun komputer grafik lebih ke arah pemanipulasian gambar (visual)
secara digital. Bentuk sederhana dari grafik komputer adalah grafik
komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafik komputer 3D, pemrosesan
citra, dan pengenalan pola. Grafik komputer sering dikenal dengan istilah
visualisasi data.
Computer Vision adalah kombinasi antara :
- Pengolahan Citra (Image Processing), bidang yang berhubungan dengan proses transformasi citra/gambar (image). Proses ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik.
- Pengenalan Pola (Pattern Recognition), bidang ini berhubungan dengan proses identifikasi obyek pada citra atau interpretasi citra. Proses ini bertujuan untuk mengekstrak informasi/pesan yang disampaikan oleh gambar/citra.
Hubungan dari kombinasi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
2.2 FUNGSI DAN PROSES COMPUTER VISION
Untuk
menunjang tugas Computer Vision, terdapat beberapa fungsi pendukung ke dalam
sistem ini, yaitu :
- Proses penangkapan citra (Image Acquisition)
- Image Acqusition pada manusia dimulai dengan mata, kemudian informasi visual diterjemahkan ke dalam suatu format yang kemudian dapat dimanipulasi oleh otak.
- Senada dengan proses di atas, computer vision membutuhkan sebuah mata untuk menangkap sebuah sinyal visual.
- Umumnya mata pada computer vision adalah sebuah kamera video.
- Kamera menerjemahkan sebuah scene atau image.
- Keluaran dari kamera adalah berupa sinyal analog, dimana frekuensi dan amplitudonya (frekuensi berhubungan dengan jumlah sinyal dalam satu detik, sedangkan amplitudo berkaitan dengan tingginya sinyal listrik yang dihasilkan) merepresentasikan detail ketajaman (brightness) pada scene.
- Kamera mengamati sebuah kejadian pada satu jalur dalam satu waktu, memindainya dan membaginyamenjadi ratusan garis horizontal yang sama.
- Tiap‐tiap garis membuat sebuah sinyal analog yang amplitudonya menjelaskan perubahan brightness sepanjang garis sinyal tersebut.
- Kemudian sinyal listrik ini diubah menjadi bilangan biner yang akan digunakan oleh komputer untuk pemrosesan.
- Karena komputer tidak bekerja dengan sinyal analog, maka sebuah analog‐to‐digital converter (ADC), dibutuhkan untuk memproses semua sinyal tersebut oleh komputer.
- ADC ini akan mengubah sinyal analog yang direpresentasikan dalam bentuk informasi sinyal tunggal ke dalam sebuah aliran (stream) sejumlah bilangan biner.
- Bilangan biner ini kemudian disimpan di dalam memori dan akan menjadi data raw yang akan diproses.
- Proses pengolahan citra (Image Processing)
- Tahapan berikutnya computer vision akan melibatkan sejumlah manipulasi utama (initial manipulation) dari data binary tersebut.
- Image processing membantu peningkatan dan perbaikan kualitas image, sehingga dapat dianalisa dan di olah lebih jauh secara lebih efisien.
- Image processing akan meningkatkan perbandingan sinyal terhadap noise (signal‐to‐noise ratio = s/n).
- Sinyal‐sinyal tersebut adalah informasi yang akan merepresentasikan objek yang ada dalam image.
- Sedangkan noise adalah segala bentuk interferensi, kekurangpengaburan, yang terjadi pada sebuah objek.
- Analisa data citra (Image Analysis)
- Image analysis akan mengeksplorasi scene ke dalam bentuk karateristik utama dari objek melalui suatu proses investigasi.
- Sebuah
program komputer akan mulai melihat melalui bilangan biner yang
merepresentasikan informasi visual untuk mengidentifikasi fitur‐fitur spesifik dan
karekteristiknya. - Lebih khusus lagi program image analysis digunakan untuk mencari tepi dan batas‐batasan objek dalam image.
- Sebuah tepian (edge) terbentuk antara objek dan latar belakangnya atau antara dua objek yang spesifik.
- Tepi ini akan terdeteksi sebagai akibat dari perbedaan level brightness pada sisi yang berbeda dengan salah satu batasnya.
- Proses pemahaman data citra (Image Understanding)
- Ini adalah langkah terakhir dalam proses computer vision, yang mana sprsifik objek dan hubungannya diidentifikasi.
- Pada bagian ini akan melibatkan kajian tentang teknik-teknik artificial intelligent.
- Understanding berkaitan dengan template matching yang ada dalam sebuah scene.
- Metoda ini menggunakan program pencarian (search program) dan teknik penyesuaian pola (pattern matching techniques).
2.3 APLIKASI COMPUTER VISION
Beberapa
aplikasi yang dihasilkan dari Computer Vision antara lain :
- Psychology, AI – exploring representation and computation in natural vision
- Optical Character Recognition – text reading
- Remote Sensing – land use and environmental monitoring
- Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
- Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
- Robotic – navigation and control
2.4 PENERAPAN COMPUTER VISION
Contoh penerapan Computer Vision diantaranya :
1. Bidang Industri.
Kadang-kadang disebut visi mesin, dimana informasi ini diekstraksi untuk
tujuan mendukung proses manufaktur. Salah satu contohnya adalah kendali mutu
dimana rincian atau produk akhir yang secara otomatis diperiksa untuk menemukan
cacat. Contoh lain adalah pengukuran posisi dan orientasi rincian yang akan
dijemput oleh lengan robot. Mesin visi juga banyak digunakan dalam proses
pertanian untuk menghilangkan bahan makanan yang tidak diinginkan dari bahan
massal, proses yang disebut sortir optik.
2. Bidang pengolahan citra medis.
Daerah ini dicirikan oleh ekstraksi informasi dari data citra untuk tujuan
membuat diagnosis medis pasien. Secara umum, data citra dalam bentuk gambar
mikroskop, gambar X-ray, gambar angiografi, gambar ultrasonik, dan gambar
tomografi. Contoh informasi yang dapat diekstraksi dari data gambar tersebut
deteksi tumor, arteriosclerosis atau perubahan memfitnah lainnya. Hal ini juga
dapat pengukuran dimensi organ, aliran darah, dll area aplikasi ini juga
mendukung penelitian medis dengan memberikan informasi baru, misalnya, tentang
struktur otak, atau tentang kualitas perawatan medis.
3. Bidang Industri Perfilman
Semua efek-efek di dunia akting , animasi, dan penyotingan adegan film
semua di rekam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer.
Animasinya juga di kembangkan mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi
komputer. Sebagai contoh film-film Hollywood berjudul TITANIC itu sebenarnya
tambahan animasi untuk menggambarkan kapal raksasa yang pecah dan tenggelam,
sehingga tampak menjadi seolah-olah mirip dengan kejadian nyata.
BAB
III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah
kita mempelajari dasar teori daripada Computer Vision dapat disimpulkan bahwa
kemajuan teknologi sudah sangat memudahkan pekerjaan manusia. Kini, kemampuan komputer
sudah hampir seperti visualisasi manusia dalam mengenal suatu objek. Tentu ini
semua dari kita yang belajar dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah
Yang Maha Esa berikan dan ciptakan di dunia ini.
BAB
IV
DAFTAR
PUSTAKA